Traction Energy Asia Mendukung Pemerintah Daerah Indonesia untuk Menanamkan Pertumbuhan Rendah Karbon dan Mitigasi Iklim ke dalam Perencanaan

Kegiatan coaching clinic yang diadakan secara daring pada bulan Maret 2021.

Selama September 2020 hingga Juni 2021 mendatang, Traction Energy Asia menyediakan pendampingan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berbasis lingkungan dan tanggap bencana lingkungan. Pendampingan penyusunan ini telah meliputi beragam aktivitas yang berfokus pada peningkatan kapasitas pemimpin daerah; dimulai dari diskusi kelompok terpumpun di empat wilayah target, seminar nasional, bimbingan teknis, klinik pelatihan (coaching clinic), serta pengadaan platform e-learning. Traction Energy Asia bekerjasama dengan tim Tenaga Ahli Direktorat Perencanaan Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah, Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bina Bangda), Kementerian Dalam Negeri dalam pelaksanaannya.

Tujuan dari pendampingan ini adalah untuk mengintegrasikan agenda pembangunan rendah karbon dan mitigasi perubahan iklim dan bencana lingkungan akibat aktivitas manusia ke dalam perencanaan pembangunan daerah. Dari 14 kabupaten peserta di empat provinsi target, 12 di antaranya memiliki kawasan hutan yang luas dan area sensitif yang rentan terhadap aktivitas produksi kelapa sawit dan perkebunan monokultur lainnya. Terlebih lagi, Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat termasuk dalam “lima besar” produsen minyak sawit mentah di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2019). Keempat belas kabupaten/kota ini menjadi peserta coaching clinic yang merupakan kegiatan pendampingan intensif untuk penyusunan RPJMD dan RPJMD perubahan.

Daftar Peserta Coaching Clinic Penyusunan RPJMD Rendah Karbon dan Tanggap Bencana Lingkungan

Penyusunan RPJMD yang sadar akan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan penting karena RPJMD adalah penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah. Penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Maka, seiring dengan pemilu kepala daerah (Pilkada) yang berlangsung pada akhir tahun 2020, pendampingan ini tepat waktu serta tepat guna untuk mendorong penyusunan dokumen-dokumen pembangunan agar meliputi pembangunan rendah karbon, pencegahan perubahan iklim, serta mitigasi bencana alam untuk implementasi program dan kegiatan strategis yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan daerah dalam lima tahun ke depan.

“Peningkatan kapasitas daerah adalah salah satu tindakan nyata untuk memastikan pembangunan berkelanjutan paling tidak dalam lima tahun ke depan,” ujar Fariz Panghegar, Manager Riset di Traction Energy Asia sekaligus salah satu pengampu kegiatan pendampingan ini. “Apalagi saat sekarang, di mana daerah memiliki otoritas atas wilayahnya sejak penerapan desentralisasi dan otonomi daerah. Maka, pemimpin daerah memiliki tanggung jawab lebih atas perlindungan sumber daya alamnya,” lanjutnya.

Pembangunan rendah karbon yang berorientasi pada ketahanan lingkungan dan bencana lingkungan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi kini dan masa depan.

Beberapa pemateri untuk kegiatan pendampingan penyusunan RPJMD yang tengah menyampaikan materi-materinya.

Rafiq Rahman, S.Stp, M.Si, Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan, Bappeda Litbang Kabupaten Bone Bolango, mengutarakan apresiasinya akan pendampingan ini. “Materi-materi yang diberikan sangat membantu dalam rancangan awal RPJMD kami. Meski masih rancangan awal, kami yang baru pertama kali berkecimpung dalam pembuatan RPJMD merasa terbantu.” Harapannya, lanjut Rafiq, kegiatan pendampingan ini terus berlanjut dalam penyusunan RPJMD, rencana strategi, juga dokumen-dokumen lainnya.

Pada 28 Juli 2021 nanti, rangkaian kegiatan ini akan ditutup dengan pemberian penghargaan Strategi Inovatif Perencanaan Pembangunan (SIPP) bekerja sama dengan Tempo Impresario. Dokumen RPJMD peserta coaching clinic akan dinilai oleh dewan juri dari Ditjen Bina Bangda, Kementerian Dalam Negeri, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia serta Traction Energy Asia sebagai panitia penyelenggara. Dewan juri akan memilih lima kategori pemenang yaitu pemenang kategori komprehensif, inovatif, komitmen dan inisiatif. Selain penilaian dokumen RPJMD, Traction akan memilih pemenang kategori persona yang akan diberikan kepada individu peserta yang paling aktif dalam kegiatan coaching clinic.

Meski pendampingan akan segera berakhir, Traction berharap bahwa dukungan akan terus mengalir untuk para pemimpin daerah agar bisa terus mengawal pembuatan dokumen RPJMD di wilayah masing-masing. Hal ini didukung oleh permintaan dari bappeda para peserta coaching clinic agar kegiatan coaching clinic berlanjut untuk penyusunan dokumen perencanaan pembangunan lainnya, misalnya dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan dokumen kerja tahunan yang mengacu pada dokumen RPJMD.