Semester I Penyerapan FAME di Domestik Baru 45,5% vs Target

Foto: Ilustrasi biodiesel (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

 

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah mencatat penyerapan bahan bakar nabati (BBN) yakni Fatty Acid Methyl Ester (FAME) untuk dicampur ke solar dengan porsi 30% (B30) di dalam negeri hingga semester I mencapai 4,36 juta kilo liter (kl).

Ini berarti, penyerapan telah mencapai 45,4% dari kuota yang ditetapkan pemerintah sebesar 9,6 juta kl tahun ini.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agung Pribadi mengatakan masih rendahnya penyerapan FAME pada semester I ini dikarenakan adanya pandemi Covid-19.

“Pandemi ditengarai sedikit memperlambat penyerapan biodiesel akibat penurunan serapan sektor transportasi, namun Pemerintah optimis di akhir tahun penyerapan FAME lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebagai dampak implementasi B-30,” tutur Agung seperti disampaikan dalam keterangan resminya pada Kamis (04/09/2020).

Dia mengatakan, peningkatan konsumsi FAME ini naik signifikan sejak 2016 sejak diterapkannya program B20 atau kewajiban pencampuran FAME 20% dalam solar.

Pada 2018, ketika program B20 diperluas ke konsumen non subsidi, penyerapan FAME sebesar 3,75 juta kl atau meningkat hampir 50% dibandingkan 2017 dengan penyerapan sebesar 2,57 juta kl. Kebijakan mandatori berlanjut hingga 2019 sehingga konsumsi biodiesel berada pada angka 6,39 juta kl.

Selain mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM, menurutnya pemanfaatan biodiesel untuk bahan bakar diharapkan mampu memberikan efek berganda yang lebih besar kepada para petani sawit. Dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak dilontarkan, salah satunya disampaikan Manajer Riset Traction Energy Asia, Ricky Amukti.

“Ke depannya dengan mandatori ini kami berharap petani swadaya bisa secara langsung berkontribusi dalam rantai pasok biodiesel. Selain itu, saya juga berharap ada kebijakan-kebijakan yang mampu mendorong kontribusi tersebut,” ungkap Ricky pada kesempatan terpisah.

Ricky memberikan apresiasi atas upaya pemerintah dalam mendukung para petani sawit melalui kebijakan pemanfaatan biodiesel ini.

“Dalam beberapa kesempatan pun, Presiden selalu mengatakan biodiesel akan mampu menyerap sawit produksi petani, seperti yang terakhir beliau sampaikan dalam pidato presiden pada Sidang Paripurna 14 Agustus lalu. Semoga akan ada lompatan besar mendukung kesejahteraan petani tersebut,” tuturnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memperkirakan penjualan biodiesel dengan kandungan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) 30% di dalam diesel (solar) atau biasa disebut B30 tahun ini mengalami penurunan sekitar 12% menjadi 23,8 juta kilo liter (kl) dari penjualan 2019 yang mencapai 27,1 juta kl.

CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas’ud Khamid mengatakan penurunan penjualan B30 pada tahun ini dikarenakan dampak dari adanya pandemi Covid-19 di mana mobilitas kendaraan sempat dibatasi dan industri pun menurunkan aktivitasnya.

“2020 proyeksi penjualan B30 turun 12% karena Covid-19,” ungkapnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (31/08/2020).

Dia menyebutkan, perkiraan penjualan B30 tahun ini terdiri dari penjualan retail perseroan sebesar 12,9 juta kl dan industri 11,3 juta kl. Angka ini terlihat menurun dari realisasi 2019 di mana penjualan B30 di sektor retail mencapai 15,1 juta kl dan industri 12 juta kl.

Artikel ini telah tayang di cnbcindonesia.com dengan judul: “Semester I Penyerapan FAME di Domestik Baru 45,5% vs Target”