Seminar Nasional dalam rangka Penilaian Kontribusi Penanaman Modal Asing Sektor Energi terhadap Kemajuan Pembangunan Daerah 

Jakarta, 8 Desember 2022 – Traction Energy Asia menyelenggarakan Seminar Nasional “Kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) Sektor Energi terhadap Kemajuan Pembangunan Daerah” yang dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2022 secara hybrid (offline dan online). Melalui seminar ini diharapkan secara umum dapat memberikan penilaian atas kontribusi investasi asing terhadap kemajuan pembangunan daerah secara khusus terkait pengembangan ekonomi wilayah. Keberadaan PMA selain sebagai isu masuknya aliran dana dan teknologi dalam suatu perekonomian, diharapkan juga berdampak secara positif bagi pelaksanaan pembangunan sektor-sektor lainnya.

Seminar nasional dibuka dengan sambutan dari Traction Energy Asia dan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Kementerian Dalam Negeri) dengan menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur sebagai keynote speaker dan lima pemateri, antara lain Direktur Wilayah IV Kedeputian Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (Kementerian Investasi/BKPM), Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III (Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau (Kalimantan Barat) dan Kabupaten Serang (Banten), serta Traction Energy Asia. Peserta seminar berasal dari kalangan pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia baik yang hadir secara offline dan online. 

Dalam sambutannya, Teguh Setyabudi, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, menyampaikan, “Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkualitas diperlukan dukungan investasi terutama untuk mendorong peningkatan kapasitas produksi nasional. Maka, secara normatif analisis kinerja pembangunan bidang investasi harus mengikutsertakan variabel non-ekonomi meliputi sosial-budaya, isu kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian sumber daya alam.”

Dalam seminar ini Traction Energy Asia menyampaikan hasil penelitian komparatif tentang dampak investasi asing sektor energi pada bidang kelistrikan di Kabupaten Serang (Banten) dan Kabupaten Sidenreng Rappang (Sulawesi Selatan). Temuan lapangan menunjukkan bahwa keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap tidak memberikan dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup, emisi gas rumah kaca, dan biodiversitas. Hal ini dikarenakan energi angin merupakan energi bersih dan pihak pengelola PLTB Sidrap responsif terhadap masukan tentang potensi dampak negatif terhadap lingkungan serta cepat melakukan tindak lanjut. Sementara kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 berdampak terhadap lingkungan sekitar lokasi proyek, seperti polusi udara dan air, agar hal ini teratasi dapat dilakukan sosialisasi dampak dan aksi mitigasi serta adaptasi kepada masyarakat desa lokus investasi.

“Pada rentang tahun 2021 hingga 2022, Traction Energy Asia telah melakukan analisa dan karakteristik PMA serta analisa teknokratik dampak PMA bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dan menghasilkan lima kajian teknokratik. Untuk ke depannya kami akan melaksanakan FGD dilanjutkan dengan penyusunan policy paper dan terakhir penyusunan rumusan rekomendasi kebijakan tentang PMA sektor ketenagalistrikan,” ungkap Tommy Pratama, Direktur Traction Energy Asia.

Dalam RPJMN 2020-2024, program prioritas sektor energi meliputi pembangunan energi terbarukan green fuel berbasis kelapa sawit dan program energi pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Dari dua program prioritas sektor energi tersebut, realisasi penanaman modal sub sektor kelistrikan memiliki nilai realisasi yang tinggi. Realisasi investasi subsektor listrik pada tahun 2021 mencapai US$ 6,8 milyar dan masih menempati peringkat kedua seperti pada tahun tahun sebelumnya dalam realisasi investasi, setelah subsektor migas yang mencapai US$ 15,9 milyar (Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, 2022). Sementara pada investasi asing, realisasi investasi asing sektor pengadaan listrik, gas, uap air panas dan udara dingin selalu menempati peringkat pertama pada periode 2005-2020 (Kementerian Investasi/BKPM, 2021).

Peningkatan ketahanan energi melalui akselerasi pembangunan energi terbarukan telah diupayakan oleh pemerintah daerah, salah satunya adalah Provinsi Jawa Timur. Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc., menyatakan, “Pengembangan pembangkit listrik yang bersumber dari tenaga surya, biomassa, mikrohidro, dan tenaga bayu, serta pemanfaatan biofuel dan percepatan pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasi baterai sebanyak 1.550 unit.”

Seiring upaya pemerintah mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang di dalamnya teragendakan kebijakan pertumbuhan perekonomian rendah karbon dan skenario transisi energi dari energi fosil ke energi bersih, maka strategi kebijakan investasi asing sektor energi yang perlu didorong adalah adanya suatu panduan atau standar untuk memastikan agar investasi asing membawa dampak positif dan meminimalisir dampak negatif yang muncul, seperti misalnya polusi udara, polusi air, dan kehancuran keanekaragaman hayati.

Narahubung: 

  1. Ramada Febrian

E-mail: [email protected]

WA: 083110737011

  1. Mutmainah Septiani

E-mail: [email protected]

WA: 0813 1705 3923