Indonesia Surga Jelantah untuk Biodiesel

Indonesia memiliki potensi minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) dari sektor rumah tangga dan usaha mikro yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku komplementer biodiesel.

Indonesia dapat memanfaatkan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) sebagai sumber energi. Riset Traction Energy Asia 2022 tentang potensi UCO menemukan limbah jenis ini memiliki berbagai manfaat. Salah satunya sebagai bahan baku komplementer untuk produksi biodiesel.

Survei yang dilakukan kepada 438 responden rumah tangga dan 410 usaha mikro di kota besar Jawa-Bali ini menemukan potensi UCO sekitar 1,2 juta kilo liter per tahun dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel. Dari jumlah UCO tersebut, biodiesel yang dihasilkan mencapai 955 ribu kilo liter atau dapat mencakup 10 persen dari target pengadaan bahan bakar nabati (BBN) nasional sebesar 9,5 juta kilo liter. Biodiesel berbahan baku UCO ini juga dapat menghemat anggaran pemerintah sebesar Rp 4 triliun, jika 10 persen biodiesel diproduksi menggunakan UCO.

Hasil survei Traction Energy Asia ini menemukan bahwa Jabodetabek merupakan daerah penghasil UCO terbesar dibandingkan tujuh kota lainnya. Adapun Bandung dan Surabaya berada di peringkat kedua dan ketiga. Sementara Denpasar dan Surakarta menduduki posisi ke empat dan lima. Dua kota penghasil UCO berikutnya adalah Yogyakarta dan Semarang.

Berdasarkan riset tersebut, Traction menemukan satu liter minyak goreng yang digunakan oleh rumah tangga menghasilkan sekitar 0,4 liter UCO. Sementara itu, satu liter minyak goreng yang digunakan usaha mikro menghasilkan 0,32 liter jelantah.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul “Indonesia Surga Jelantah untuk Biodiesel”