You are currently viewing Diseminasi Data Teknokratik, FGD, dan Bimbingan Teknis Strategi Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon kabupaten Bangka Tengah
Peserta kegiatan bersama tenaga ahli berfoto bersama di Novotel Bangka Tengah.

Diseminasi Data Teknokratik, FGD, dan Bimbingan Teknis Strategi Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon kabupaten Bangka Tengah

Bangka Tengah, 26 Juni 2025 – Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan dalam mendukung ambisi Indonesia mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) nasional, Traction Energy Asia hari ini sukses menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Data Teknokratik, focused group discussion (FGD), dan Bimbingan Teknis Strategi Kebijakan Pembangunan Daerah Rendah Karbon di Kabupaten Bangka Tengah. Acara yang berlangsung di Novotel Bangka Hotel and Convention Centre ini menjadi forum strategis untuk memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas perangkat daerah Bangka Tengah melalui pemaparan data penting (PDRB Hijau, RTRW Lestari, baseline emisi GRK) sebagai pijakan pengambilan keputusan berbasis bukti, fasilitasi diskusi untuk menyempurnakan strategi rendah karbon, serta pelatihan integrasi program ke dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD dan RKPD).

Acara ini dihadiri oleh perwakilan kunci Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, termasuk Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Tengah drg. Muhammad Anas Ma’ruf yang mewakili Bupati Algafry Rahman, S.T., M.Pd, Kepala Bappeda Joko Triadhi, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Melalui sambutan yang disampaikan oleh Muhammad Anas, Bupati Algafry Rahman mengapresiasi Traction karena memilih Bangka Tengah sebagai salah satu dari lima kabupaten untuk fasilitasi pembangunan berkelanjutan, menekankan pentingnya menyeimbangkan ekonomi dan lingkungan demi visi Indonesia Emas 2045. Direktur Eksekutif Traction Energy Asia, Tommy Pratama, menjelaskan kegiatan ini sebagai kelanjutan program pendampingan daerah sejak 2021 yang kini mencakup 37 kabupaten. Kepala Bappelitbangda Joko Triadhi menegaskan dokumen yang dihasilkan akan diintegrasikan langsung ke dalam RPJMD, menunjukkan komitmen nyata Bangka Tengah terhadap pembangunan inklusif dan berkelanjutan, termasuk menjadikan baseline emisi GRK sebagai indikator kunci.

Tim Traction, dipimpin Direktur Eksekutif Tommy Pratama dan Direktur Program Sudaryadi yang memimpin jalannya, didukung penuh oleh para tenaga ahli: Prof. Firmansyah, PhD (Ketua Tim Penyusun PRK); Dr. Ardi Adji (TA Utama IO Lingkungan); Firman Afrianto (TA Utama RTRW Lestari); Puspa Widyarini (TA Utama Baseline GRK); Doddy Afianto (TA Perencanaan Pembangunan Daerah); dan Asri Pebrianti (Spesialis Ekonomi Regional).

Peserta memperhatikan dengan seksama paparan dari Firman Afrianto terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Lestari.

 

Para tenaga ahli memaparkan hasil kajian mendalam:

Kajian IO Lingkungan (Dr. Ardi Adji): Mengidentifikasi sektor “Perkebunan Semusim” sebagai prioritas hijau dengan pengganda output, pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja tinggi, namun emisi rendah (0.00095 ggCO2e).

Kajian RTRW Lestari (Firman Afrianto): Menyoroti penurunan stok karbon hutan (-9,87%) dan isu konektivitas, merekomendasikan perencanaan ruang berbasis data, Good Mining Practice, restorasi lahan kritis, serta pengembangan energi terbarukan (surya, mikrohidro) dan transportasi hijau.

Kajian Baseline GRK (Puspa Widyarini): Mengungkap tren peningkatan emisi signifikan, mencapai 8.718,50 Gg CO2eq pada 2022 dan diproyeksikan melonjak hingga 35.477,80 Gg CO2eq pada 2045 (BAU). Sektor transportasi, tutupan lahan, dan produksi listrik menjadi kontributor utama, namun peluang mitigasi (rehabilitasi hutan, agroforestri, non-fosil, bahan bakar rendah emisi, limbah) juga teridentifikasi.

Strategi Pembangunan Rendah Karbon (Prof. Firmansyah): Merumuskan strategi komprehensif, termasuk penguatan UMKM hijau, dana desa untuk proyek hijau, insentif fiskal, pelatihan SDM, dan hilirisasi lokal, dengan inklusi ekonomi dan inovasi hijau sebagai parameter kinerja kunci. Lebih jauh lagi, ia menggarisbawahi permasalahan mengenai pendidikan dan ketenagakerjaan yang memerlukan penanganan cepat. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah dari kedua sektor tersebut menciptakan efek domino dan merambat ke sektor lainnya.

Seluruh rangkaian kegiatan ini mengukuhkan komitmen Traction Energy Asia untuk terus berinovasi dan berperan serta dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang berkelanjutan. Melalui pendampingan strategis untuk kabupaten mitra seperti Bangka Tengah, Traction optimis untuk dapat mencapai target rendah karbon nasional dengan menjadikannya sebagai percontohan bagi kabupaten atau bahkan provinsi lain. Bahu-membahu untuk menciptakan perubahan nyata bagi masa depan anak cucu kita.