Optimalkan Rantai Pasok Biodiesel dengan Melibatkan Petani Kelapa Sawit Swadaya

Pada 2023, luas perkebunan rakyat kelapa sawit mencapai 6.300.426 hektare atau 37% dari total luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia, menurut laporan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Luas perkebunan kelapa sawit rakyat tersebut digarap oleh pekebun sebanyak 2.605.207 KK. Jumlah petani kelapa sawit yang banyak, kerap menjadi alasan pemerintah dalam memutuskan sebuah kebijakan. Tak terkecuali kebijakan biodiesel. Kebijakan energi berupa penggunaan bahan bakar nabati (BBN) berbasis kelapa sawit tersebut diklaim dapat untungkan petani. Dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020 – 2024, pengembangan biodiesel berbasis kelapa sawit menjadi salah satu proyek strategis

Begini Manfaat Minyak Jelantah untuk Bahan Baku Biodiesel

Warta Ekonomi, Jakarta – Manajer Riset Traction Energy Asia, Refina Muthia mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan untuk dapat menggunakan minyak jelantah sebagai bahan baku alternatif komplementer biodiesel nasional.  Menurutnya, beberapa literatur yang ada menegaskan bahwa minyak jelantah memiliki komposisi kimia yang menyerupai Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku biodiesel.  “Kedua minyak jelantah merupakan limbah yang dimanfaatkan kembali untuk diproduksi menjadi biodiesel,” ujar Refina dalam diskusi virtual, Selasa (28/3/2023). Selain faktor tersebut, Refina menjelaskan bahwa dengan bahan baku utama CPO dan melihat target biodiesel nasional yang cukup tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya, akan berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan dari sisi

Bisa Dijadikan Bahan Alternatif Biodiesel, Berikut Potensi Ketersediaan Minyak Jelantah

Warta Ekonomi, Jakarta – Manajer Riset Traction Energy Asia, Refina Muthia menilai minyak jelantah yang dihasilkan oleh konsumsi rumah tangga dan industri dalam negeri jika digunakan sebagai bahan baku alternatif pembuatan biodiesel dapat menyumbang kebutuhan biodiesel yang tidaklah sedikit.  “Dapat menyumbang (produksi biodiesel dari minyak jelantah) sekitar 8-10 persen dari kebutuhan biodiesel nasional,” ujar Refina dalam diskusi virtual, Selasa (28/3/2023).  Refina mengatakan bahwa potensi minyak jelantah Indonesia begitu besar, bahkan Indonesia menjadi salah satu eksportir bagi negara di Eropa untuk minyak jelantah. Kondisi tersebut menurutnya direfleksikan dari kenaikan konsumsi minyak goreng di sektor rumah tangga yang sebesar 2,32 persen

Produksi Minyak Jelantah di Indonesia Mencapai 1,2 Juta Kiloliter

PARBOABOA, Medan – Indonesia menjadi salah satu pengekspor minyak jelantah, dengan tujuan terbesar ke negara Eropa. Secara nasional, potensi produksinya bisa mencapai 1,2 juta kiloliter pertahun yang dihasilan dari rumah tangga di tanah air. “Dalam hal potensi minyak jelantah, Indonesia cukup banyak, bahkan Indonesia menjadi salah satu eksportir bagi negara-negara di Eropa untuk minyak jelantahnya ini,” kata Peneliti TRACTion Energy Asia, Refina Muthia dalam kegiatan Gelar Wicara Inovasi Transisi Energi dengan Minyak Jelantah lewat Zoom, Selasa (28/03/2023). Refina melanjutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi minyak goreng di dalam negeri mengalami peningkatan 2,32 persen pertahun pada sektor rumah

Pertamina Dinilai Jadi Kunci Pengembangan Biodiesel Minyak Jelantah

Traction Energy Asia mendorong PT Pertamina untuk mengambil peranan penting dalam upaya pemanfaatan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) menjadi biodiesel. Pertamina diharap bisa menjadi offtaker atau pengumpul hasil minyak goreng bekas yang diproduksi oleh masyarakat. Hal ini dinilai sebagai langkah alternatif untuk menciptakan rantai pasok dan bisnis yang belum terbentuk di dalam ekosistem pemanfataan minyak jelantah menjadi bahan baku bahan bakar minyak (BBM).  Peneliti Traction Energy Asia, Refina Muthia, menjelaskan bahwa pemerintah masih belum memaksimalkan potensi minyak jelantah menjadi campuran bahan bakar nabati atau biodiesel karena belum ada lembaga resmi yang diberikan amanat untuk menghimpun minyak jelantah

ESDM: Minyak Jelantah Bisa untuk Perahu Nelayan, Bukan Mobil dan Motor

Kementerian ESDM menyampaikan komoditas minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) bisa dimanfaatkan menjadi biodiesel untuk campuran bahan bakar minyak atau BBM pada sektor transportasi maritim dan penerbangan. Namun, minyak jelantah belum bisa digunakan pada kendaraan roda empat dan roda dua atau mobil dan motor. Direktorat Bioenergi Ditjen EBTKE, Efendi Manurung, menyampaikan bahwa bahan bakar nabati biodiesel hasil olahan dari minyak jelantah sanggup diterapkan pada mesin putaran rendah atau statis seperti pada mesin motor yang terpasang di perahu-perahu milik nelayan hingga genset.  Namun, hasil olahan bahan bakar nabati dari minyak jelantah masih sulit untuk diterapkan pada kendaraan roda empat

Ladang Kentang di Taman Nasional Kerinci Seblat, Punya Siapa?

Pernahkah berpikir darimana kentang yang Anda makan? Bisa jadi kentang itu berasal dari ladang di Kerinci, Jambi,  yang masuk Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Belasan tahun lalu orang-orang membabat hutan konservasi, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) kemudian jadi petakan-petakan kecil untuk ladang sayur. Belakangan, para pemodal ikut ambil bagian dengan menanam ‘saham’, bahkan mereka punya lahan luas di dalam kawasan hutan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi menunjukkan, produksi kentang di Jambi tahun 2021 mencapai 129.336 ton, terbesar kelima se Indonesia. Lebih dari 94% kentang di Jambi dari ladang di Kerinci. Luas tanaman kentang di Kerinci terus meningkat. Pada